Acara Mappanre Tasi' di Kabupaten Tanah Bumbu

Acara Mappanre Tasi'
Mappanretasi (pesta laut) adalah sebuah upacara adat Suku Bugis di Pantai Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pesta laut ini dilaksanakan selama tiga minggu di bulan April. Dan puncak dari Mappanretasi dilaksanakan pada minggu terakhir di Bulan April. Pada acara puncaknya akan dimeriahkan oleh kapal-kapal nelayan berhiasan menuju ketengah laut.Selain itu, selama hampir tiga minggu, kota Pagatan setiap sore dan malamnya sejak dibuka hingga ditutupnya pesta adat nelayan pagatan terdapat pasar malam. Agenda wisata tahunan ini tujuannya untuk memberi makan laut sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil laut yang melimpah. Para nelayan Suku Bugis yang tinggal di pesisir Pantai Pagatan, Tanah Bumbu menggelar upacara mappanretasi atau memberi makan laut dengan cara melarung sesajen sebagai wujud syukur atas hasil laut. Sesajen tersebut berupa sesisir pisang barengseng, nasi ketan warna putih, hitam, kuning dan merah jambu, juga dilengkapi dengan ayam panggang dan pisang raja. Sesajen tersebut mengiring ayam berwarna hitam yang di bawa naik kapal nelayan yang telah disiapkan. Pemimpin acara sakral selamatan laut atau biasa disebut Sandro. Sandro merupakan gelar yang diperoleh secara turun temurun yang diperoleh melalui titisan leluhurnya yang tidak dapat diambil alih oleh orang lain. Sandro mappanretasi didampingi 12 pengiring atau dayang yang terdiri dari 6 orang perempuan dan 6 orang laki-laki telah menunggu di atas kapal nelayan tersebut. Sandro yang mengenakan kopiah bugis bone dan mengenakan pakaian adat bugis yang serba kuning memberi aba-aba agar kapal bertolak dari pantai menuju ke titik di tengah laut yang telah ditentukan oleh sandro. Malam sebelum prosesi selamatan laut dilaksanakan, sandro turun ke laut yang semacam survei pendahuluan untuk menentukan titik koordinat posisi yang tepat untuk selamatan laut tersebut. Menemukan titik sakral di tengah laut tidaklah mudah, ibarat mengirim surat, kalau alamatnya tidak jelas, maka surat tersebut tidak akan sampai. Menemukan titiknyapun harus dengan menggunakan kontak batin ke alam gaib yang hanya bisa dilakukan oleh sandro. Setelah kapal sampai ke titik yang telah ditentukan, ratusan kapal nelayan terlihat mengerubungi kapal yang ditumpangi sandro untuk mengikuti pembacaan doa selamatan laut. Usai pembacaan doa oleh sandro, ayam hitam yang telah disiapkan langsung dipotong dan dilepas ke laut. Begitu pula sesajen yang telah disiapkan juga lepas. Mappanretasi berasal dari bahasa Bugis yang terdiri dari dua kata yaitu Ma’ppanre yang berarti memberi makan dan Tasi berarti laut. Jadi Mappanretasi, artinya memberi makanan di laut. Upacara adat ini dilaksankan secara turun temurun oleh masyarakat setempat.

0 komentar: